Kabupaten Sanggau merupakan salah satu Kabupaten dari 10
Kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat. Wilayah administrative
Kabupaten Sanggau terdiri dari 15 kecamatan, dimana 2 diantaranya yaitu
kecamatan Entikong dan Sekayam merupakan kawasan perbatasan dengan Negara
Malaysia. Wilayah Kabupaten Sanggau di sebelah Utara berbatasan dengan Negara
Bagian Sarawak, Malaysia dan Kabupaten Bengkayang; sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Ketapang; sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sekadau
dan Sintang; dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Landak. Total luas
wilayah Kabupaten Sanggau adalah 12.857,70 km2 (8,76% ) dari total luas Provinsi Kalimantan Barat. Wilayah
yang merupakan perbatasan sepanjang +/- 129,5 km (15%) dari total panjang 877
km perbatasan di provinsi Kalimantan Barat. Jumlah penduduknya sejumlah 395.172 jiwa pada tahun
2009, dengan kepadatan 31 jiwa/km2. Dilihat dari letak geografisnya
kabupaten sanggau terletak diantara 1 derajat 10 menit LU dan 0 derajat 35
menit LS. serta diantara 109 derajat 45 menit, 111 derajat 11 menit Bujur
Timur.
Untuk menunjang Pembangunan di wilayah Kabupaten Sanggau
sarana perhubungan sangat menentukan salah satunya tranfortasi, seperti Jalan
dan Jembatan untuk membuka daerah yang terisolasi di mana kedua infrastruktur
tersebut sangat dibutuhkan dalam menunjang Pertumbuhan Perekonomian. Ruas Jalan
Kabupaten Sanggau menurut data Satistik yang bersumber dari Dinas Kimpraswil
Kabupaten Sanggau adalah:
a) Jalan Nasional/ Negara 295,00 km;
b) Jalan Propinsi 170,60 km;
c) Jalan Kabupaten 867,34 km;
d) Jalan Desa/Kelurahan 813,72 km/ tahun 2003.
Berdasarkan data dari Dinas Hubkominformatika Bidang
Angkutan Sungai dan Danau, Jumlah Armada Angkutan Sungai sampai akhir tahun
2010 terdiri dari :
a) Armada Long Boat sebanyak 26 buah.
b) Armada Motor Boat sebanyak 6 buah.
c) Armada Speed Boat sebanyak 5 buah.
d) Sarana Dermaga Apung sebanyak 3 Buah.
Untuk Jumlah Armada Angkutan Darat Keadaan Tahun 2010 dari
data Bidang Hubungan Darat terdiri daei :
- Armada Angkutan Pedesaan sebanyak 199 Unit.
- Armada AKDP sebanyak 97 Unit yang tersebar di beberapa Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sanggau.
- Sarana terminal 2 Buah.
Kawasan perbatasan di Kabupaten Sanggau terdiri dari 2
lokasi yaitu Entikong yang berlokasi di Kecamatan Entikong dan Balai Karangan
di Kecamatan Sekayam. Dua lokasi ini terletak di ujung paling Utara Kabupaten
Sanggau yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia, tepatnya
Negara Bagian Sarawak.
Kecamatan Entikong dengan ibukota kecamatan di desa
Entikong memiliki luas 506,89 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 adalah
12.828 Jiwa dan kepadatan 3 penduduk brutto adalah 25 jiwa/km2. Secara
administratif Kecamatan Entikong terdiri dari 5 desa dan 18 dusun. Kecamatan
ini berjarak kurang lebih 147 km dari Ibukota Kabupaten Sanggau. Prasarana yang
telah ada terdiri dari jalan Negara 14,5 km, jalan kabupaten 41,7 km, jalan desa
83,37 km. Sarana pendidikan yang tersedia terdiri dari 1 unit TK, 18 unit
SD/MI, 2 unit SLTP dan 2 unit SMK. Sarana kesehatan terdiri dari 1 unit
puskesmas dan 1 unit puskesmas pembantu.
A.
KONDISI SOSIAL BUDAYA, EKONOMI DAN FISIK LINGKUNGAN
Laju pertumbuhan penduduk rata-rata di Kecamatan Entikong
adalah 9,51% per tahun. Angka ini sangat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
Kabupaten Sanggau yang hanya 1,44% per tahun. Adapun jenis pekerjaan
penduduknya didominasi oleh lapangan pekerjaan dalam bidang pertanian. Apabila
dilihat dari ragam jenis etnis masyarakatnya, disini sangat heterogen antara lain
etnis Dayak, Melayu, Jawa, Cina, Banjar, Bugis. Karena etnisnya sangat beragam maka
agama yang dianut juga beragam. Namun demikian toleransi keberagamaan di wilayah
ini sangat tinggi.
Kondisi sosial ekonomi di Kecamatan Entikong bila dilihat dari pendapatan perkapita penduduknya pada tahun 2005 adalah Rp
2,8 juta (berdasarkan harga
konstan). Kondisi ini berada pada urutan ke 10 dari total 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau. Namun bila
ditinjau dari pertumbuhannya
menunjukkan angka yang cukup
signifikan yaitu sekitar 5% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya. Aktifitas ekonomi di
kawasan perbatasan Entikong ini menunjukkan fenomena yang cukup menarik bila dicermati dari lalu
lintas keluar masuknya barang melalui PPLB nya. Pada tahun 2005 nilai barang masuk sebesar 748.328,54 USD
sedangkan nilai barang keluar sebesar 2.231.714,16 USD. Angka ini menunjukkan nilai surplus perdagangan
dengan Malaysia yang tentunya merupakan prospek yang perlu terus dipacu pada masa yang akan datang. Dengan
memperbaiki infrastruktur ekonomi di kawasan ini maka diharapkan kinerja ekonomi dapat meningkat sehingga
memberi manfaat langsung dalam kesejahteraan penduduknya.
Keadaan topografi Kecamatan Entikong bervariasi dengan
dominasi bentuk permukaan daratan bergelombang, perbukitan rendah sampai pegunungan yang
meliputi 90% dari luas wilayahnya. Fisik lingkungan yang berupa deretan pegunungan, secara geografis terletak
membujur Timur–Barat sepanjang garis perbatasan Negara. Bentang alam ini tentu saja merupakan suatu
potensi alam yang secara alamiah membentuk batas pemisah antar Negara.
Curah hujan di kawasan ini cukup tinggi yaitu rata-rata 2.856 mm/tahun dengan
rata-rata hari hujan 196
hari/tahun. Secara hidrologis kecamatan ini dilalui oleh Sungai Sekayam yang merupakan anak Sungai Kapuas. Keberadaan sungai ini memiliki peran yang penting
dalam memacu tumbuhnya
pusat-pusat permukiman penduduk
di sekitarnya. Penggunaan lahan di Kecamatan Entikong di dominasi oleh areal hutan dan pertanian. Sekitar 60% wilayahnya merupakan kawasan lindung (30.413 Ha),
dan hanya 40% (20.276
Ha) yang merupakan kawasan budidaya.
Sumber pelayanan air bersih untuk kota Entikong yang
diusahakan oleh PDAM Cabang Entikong saat ini berasal dari sumber air baku sungai Sekayam dengan kasitas
5L/dt dan mata air etentik dengan kapasitas 2,5 l/dt. Sebagian besar dari kapasitas air bersih yang
berasal dari air baku Sungai Sekayam digunakan untuk melayani kebutuhan rumah tangga sedangkan air bersih dari
sumber air baku mata air etentik digunakan untuk melayani kegiatan perdagangan.
Pelayanan energi listrik kota Entikong saat ini berasal
dari PLN Wilayah Cabang Sanggau yang memproduksi listrik sebesar 34.600.000 KWH. Dari produksi
listrik tersebut untuk Kecamatan Entikong hanya dilayani sebesar 3,5%.
B.
MASTERPLAN BORDER DEVELOPMENT CENTER (BDC) ENTIKONG
Kawasan Border Development
Center (BDC)
Border Development Centre (BDC) adalah kawasan strategis
yang memiliki potensi untuk pemusatan kegiatan ekonomi baru yang mengarah pada dua kegiatan utama yaitu
kawasan industri dan perdagangan bebas yang dibagi dalam satuan guna lahan utama sehingga membentuk
struktur ruang yang terdiri dari blok-blok lingkungan dan menjadi satu kesatuan ruang yang sinergis sehingga
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan dan sekitarnya. Prasarana dan sarana yang direncanakan
dibangun di BDC meliputi:
- Sarana perekonomian: Duty free shop, marketing point, pasar tradisional, perkantoran,
- Sarana olahraga dan rekreasi: lapangan golf dan Villa, lapangan olahraga, sarana rekreasi, hotel
- Sarana industry: kawasan industri besar, menengah, kecil
- Prasarana transportasi : terminal penumpang dan barang
- Sarana permukiman dan penunjangnya: perumahan RSh dan Rusunawa, sekolah SD, SMP, SMU, rumah sakit tipe C.
- Sarana penunjang keimigrasian: pintu gerbang PPLB, kantor imigrasi, karantina hewan dan tumbuhan serta pos polisi.
- Ruang Terbuka Hijau.
No comments:
Post a Comment